Saturday, February 16, 2013

KONFIRMASI PIUTANG USAHA


     Tujuan konfirmasi piutang usaha adalah untuk memenuhi tujuan eksistensi, keakuratan, sertapisah batas. Standar auditing mengharuskan konfirmasi piutang usaha dalam situasi yangnormal. SAS 67 (AU330) menyediakan tiga pengecualian terhadap keharusan menggunakankonfirmasi, yaitu :

1.    Piutang usaha tidak material.

2.    Auditor mempertimbangkan konfirmasi bukti yang tidak efektif karena tingkatresponnya kemungkinan tidak akan memadai atau tidak dapat diandalkan.

3.    Gabungan tingkat risiko inheren dan risiko pengendalian rendah dan bukti substansif lainnya dapat diakumulasi untuk menyediakan bukti yang mencukupi.Jika auditor memutuskan tidak akan mengkonfirmasi utang justifikasi untuk melakukan haltersebut harus didokumentasikan dalam file audit.Dalam melakukan konfirmasi auditor terlebih dulu harus menentukan jenis konfirmasi apa yangakan digunakan , jenis-jenis konfirmasi yang dapat digunakan antara lain adalah :

   1.    Konfirmasi positif 

      komunikasi dengan debitur untuk mengkonfirmasi apakah saldoyang diminta pihak penerima sudah benar .



   2.    Formulir konfirmasi yang kosong

  jenis konfirmasi positif yang tidak menyatakan jumlah pada konfirmasi tetapi meminta penerimanya mengisi saldo atau melengkapiinformasi lain.

   3.    Konfirmasi faktur 

jenis konfirmasi positif lainnya dimana setiap faktur akandikonfirmasi,dan bukan saldo piutang usaha pelanggan secara keseluruhan.

   4.    Konfirmasi negatif 

     jenis konfirmasi yang ditujukan juga kepada debitur tetapi hanyameminta respon jika debitur tidak setuju dengan jumlah yang dinyatakan.

   5.    Penetapan waktu

     bukti yang paling dapat diandalkan dari konfirmasi adalah bukti yang barudiperoleh jika konfirmasi itu dikirim sedekat mungkin dengan tanggal neraca.

   6.    Keputusan sampling

     faktor utama yang mempengaruhi ukuran sample untuk mengkonfirmasipiutang usaha adalah :

a.  Salah saji yang dapat ditoleransi

b.  Risiko inheren

c.  Risiko pengendalian

d.  Risiko yang dicapai dari pengujian substansif lainnya

e.  lan Jenis konfirmasi

Ketika memilih sample piutang usaha untuk konfirmasi, auditor harus berhati-hati agar tidakterpengaruh oleh klien.



   7.    Menyelenggarakan pengendalian

     setelah item yang akan dikonfirmasi dipilih, auditor harus menyelenggarakan pengendalian atas konfirmasi itu hingga dikembalikan dari pelanggan.



   8.    Menindaklanjuti nonrespon

     konfirmasi yang dikirim tetapi tidak dikembalikan oleh pelanggantidak boleh dianggap sebagai bukti audit yang signifikan. Untuk setiap konfirmasi positif yangtidak dikembalikan, auditor dapat memeriksa dokumentsai berikut untuk memverifikasieksistensi dan keakuratan setiap transaksi penjualan yang membentuk saldo akhir piutangusaha:

1.    Penerimaan kas selanjutnya

2.    Salinan faktur penjualan

3.    Dokumen pengiriman

4.    korespondensi dengan klien

   9.    Analisis perbedaan.

     jika permintaan konfirmasi dikembalikan oleh pelanggan, auditor harusmenentukan penyebab setiap perbedaan yang dilaporkan. Jenis perbedaan dalam konfirmasiyang sering dilaporkan adalah :

       a.    Pembayaran telah dilakukan

       b.    Barang belum diterima

       c.   Barang telah dikembalikan

       d.    Kesalahan klerikal dan jumlah yang diperdebatkan

       e.     Menarik kesimpulan



    jika semua perbedaan telah diselesaikan, termasuk yang ditemukandalam melakukan prosedur alternative, auditor harus mengevaluasi ulang pengendalianinternal.



     Keputusan akhir mengenai piutang usaha dan penjualan adalah apakah bukti yangmencukupi telah diproses melalui pengujian pengendalian dan pengujian substansif atastransaksi, prosedur analitis, prosedur pisah batas, konfirmasi, dan pengujian substansif lainnyauntuk menjustifikasi penarikan kesimpulan mengenai kebenaran saldo yang dinyatakan.

1 comment:

  1. kunjungi juga catatanilmupenaku.blogspot.com untuk artikel dan soal-soal akuntansi dan perpajakan

    ReplyDelete